Kamis, 14 November 2013

Bahaya Mendengkur



Mendengkur memicu sejumlah penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung

Mendengkur tidak boleh diremehkan. Gangguan tidur yang dalam istilah kedokteran disebutsleep apnoea itu terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berakibat kematian.
Pakar gangguan tidur dari Rumah Sakit St George Sidney Australia, Dr. Peter Cistulli, mengatakan, penyempitan saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh terhambat.
Pada tingkat tertentu bisa membuat pernafasan terhenti (obstructive sleep apnoea). Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dengan durasi sekitar 10-60 detik. “Dalam semalam orang yang mendengkur bisa berhenti bernafas sesaat sebanyak 300 kali,” kata Cistulli.
Minimnya suplai oksigen membuat seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan otak, bekerja keras menjalankan fungsinya. Itulah mengapa, mendengkur dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung. Kadar oksigen yang fluktuatif dapat merusak lapisan sel dalam pembuluh darah.
Yang perlu diwaspadai adalah ketika suara dengkuran terdengar semakin keras, tiba-tiba berhenti, dan disusul hentakan nafas. Kondisi itu memacu organ tubuh, terutama jantung, bekerja lebih keras untuk memasok oksigen. “Dan, saat terbangun biasanya akan merasa sakit kepala dan linglung,” ujarnya.

Mengatasi dengkuran memang tak mudah. Namun, kita bisa meminimalkan gangguan itu dengan sejumlah tips berikut:
1. Tidur miring
Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran.
2. Kurangi berat badan
Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat.
3. Kurangi konsumsi alkohol
Minuman keras dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang dapat memicu suara dengkuran.
4. Berhenti merokok
Racun yang terkandung dalam rokok memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.
5. Pakai bantal tinggi 
Posisi kepala lebih tinggi dari badan membuat pernafasan menjadi lebih lancar dan mencegah terjadinya dengkuran.


Senin, 11 November 2013

Peran pemuda dalam kemajuan pembangunan indonesia

Pemuda adalah pelaku perubahan bangsa, perubahan besar yang terjadi pada bangsa ini tidak terlepas dari peran para pemuda yang pada saat itu cerdas, kritis dan kreatif serta mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda merupakan leader of tomorrow oleh karena itu ditangan generasi mudalah nasib suatu bangsa ditentukan.

Selain itu pemuda juga harus mampu menjadi pembela keadilan dimana beberapa tahun terakhir fakta telah menjelaskan bahwa keadilan telah berubah menjadi barang ekonomi yang dapat dibeli dengan uang. Sudah semestinya pemuda yang menjadi abdi masyarakat sesuai dengan yang tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi. Dimana para pemuda harus berkolaborasi dengan masyarakat untuk memjaga nilai-nilai budaya dan agama yang dimiliki bangsa ini. Terutama sekali nilai agama dan kesopanan yang selama ini sudah banyak ditinggalkan oleh kalangan intelektual muda di negeri ini, kenapa demikian karna banyak orang yang pintar, cerdas, berwawasan luas, namun masih melakukan pemerkosaan, dan penjualan nilai-lain budaya bangsa ini. Kini para pemuda telah mengangap remeh nilai-nilai agama, karena mereka berfikir nilai agama merupakan sebuah nilai yang mengekang, karna mereka tidak bisa melakukan kebebasan yang tanpa batas seperti sek bebas, mencuri, mabuk-mabukan, dll yang semuanya dilarang oleh agama.

Menurut saya, kondisi pemuda Indonesia saat ini, bisa dikatakan telah mengalami degradasi ( kemunduran, kemerosotan, penurunan, dsb) moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik,  pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang bermewah-mewahan dan bebas telah menyeret para pemuda masuk ke dalam lubang yang rendah tanpa identitas, hilangnya kerangka berfikir serta dangkalnya pemikiran yang akan menyebabkan seorang pemuda langsung menerima informasi yang disampaikan tanpa ada pemilihan dan penilaian terlebih dahulu terhadap apa yang disampaikan.tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam  urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa. Semoga dihari ini yang bertepatan dengan hari "SUMPAH PEMUDA" pemuda indonesia bisa menjadi insan yang dibanggakan untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

“Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, sedangkan satu pemuda dapat mewujudkan mimpi mereka,” -Soekarno

Referensi :
http://muda.kompasiana.com/2013/04/17/peran-pemuda-dalam-kemajuan-bangsa-547264.html

Kamis, 17 Oktober 2013

Fungsi Keluarga Terhadap Peran Individu di Lingkungan Masyarakat

Keluarga adalah unit / satuan masyarakatyang terkecil yang sekaligus merupakansuatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya denganperkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group . Kelompok inilah yangmelahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat. Keluargasebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsungterhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsungsecara individu dimasyarakat. Ada tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu 1) Status sosial,dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitu bapak/suami, ibu/istridan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi penting karena dapat memberikanidentitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian darisistem tersebut, 2) Peran sosial, yang menggambarkan peran dari masing-masing individuatau kelompok menurut status sosialnya dan 3) Norma sosial, yaitu standar tingkah lakuberupa sebuah peraturan yang menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalamkehidupan sosial.

Pada dasarnya, keluarga memiliki tanggung jawab atas tiap-tiap anggotanya dimanadalam keluarga diselenggarakan fungsi keluarga. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan –pekerjaan atau tugas – tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu sendiriuntuk menumbuhkembangkan angoota-anggotanya. Pekerjaan – pekerjaan yang harusdikerjakan oleh keluarga itu dapat digolongkanke dalam beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi Biologis

Dalam fungsi ini diharapkan setiap keluarga dapat menyelenggarakan persiapan –persiapan perkawinan bagi anak -anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proseskelangsunganketurunan. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang tua terhadapanak – anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suamiistri, pengetahuan tentang mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban bagisang suami, memelihara pendidikan bagi anak – anak, dan lain – lain.

2. Fungsi Ekonomi

Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok, yaitukebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya, dan kebutuhantempat tinggal. Berhubung dengan penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tuadiwajibkan untuk berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Sehubungandengan fungsi ini keluarga juga berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dimana keluarga( orang tua ) diwajibkan berusaha agar anggota keluarganya mendapat perlengkapan hidupyang bersifat jasmaniyah baik yang bersifat umum maupun individual.

3. Fungsi Pemeliharaan

Keluarga diwajibkan agar setiap anggotonya dapat terlinndung dari gangguan –

gangguan sebagai berikut :
a. Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
b. Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat – obatan
c. Gangguan bahaya denbgan menyediakan senjata, pagar tembok dan lain – lain

Bila dalam keluarga peyelenggaraan fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik –

baiknya maka akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula.

4. Fungsi Keagamaan

Sesuai dengan ideologi Pancasila yang mewajibkan setiap warganya untukmendalami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam perilaku dan kehidupankeluarganya serta untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran – ajaran agamadalam pelakunya sebagai manusia yang takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Fungsi Sosial

Dalam fungsi ini keluarga berusaha menyiapkan anak – anaknya bekal selengkaplengkapnya dengan memperkenalkan nilai – nilai dan sikap – sikap yang dianut dalammasyarakat serta mempelajari peranan -peranan yang diharapkan akan meraka jalankankelak jika mereka dewasa nanti, dengan demikian akan terjadi apa yang disebut dengan istilah

sosialisasi. Dengan fungsi ini diharapkan akan terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai

kebudayaan dalam keluarga. Dan tentu saja kebudayaan yang dalam bentuk sopan santun,tingkah laku, bahasa, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain – lain yang diwariskanoleh orang tua.

6.Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bias melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di masa yang akan datang. Bagi individu khususnya anak keluarga dalam hubungannya diidentikan sebagaitempat atau lembaga pengasuhan yang paling dapat memberi kasih sayang, kegiatanmenyusui, efektif dan ekonomis. Di dalam keluargalah kali pertama anak-anak mendapatpengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal hidupnya dikemudian harimelalui latihan fisik, sosial, mental, emosional dan spritual. Karena anak ketika baru lahirtidak memiliki tata cara dan kebiasaan (budaya) yang begitu saja terjadi sendiri secara turuntemurun dari satu generasi ke generasi lain, oleh karena itu harus dikondisikan ke dalam suatuhubungan kebergantungan antara anak dengan agen lain (orang tua dan anggota keluarga lain)dan lingkungan yang mendukungnya baik dalam keluarga atau lingkungan yang lebih luas(masyarakat). Bahwa struktur sosial (masyarakat) harus diinternalisasikan sejak individudilahirkan agar seorang anak mengetahui dan memahami posisi dan kedudukannya, dengan harapan agar mampu menyesuaikannya dalam masyarakat kelak setelah ia dewasa. Dengankata lain, keluarga merupakan sumber agen terpenting yang berfungsi meneruskan budayamelalui proses sosialisasi antara individu dengan lingkungan. Dengan terpenuhinya fungsikeluarga maka dapat menjadi modal dasar bagi individu yang bersangkutan untukmenyiapkan diri hidup di tengah-tengah masyarakat.Pendidikan yang diterimanya darikeluarga dapat membuat individu siap untuk bersosialisasi di masyarakat. Tentunyapendidikan yang baik, sekalipun sebenarnya kemampuan bersosialisasi individu tidak mutlakkarena pengaruh keluarga. Faktor lain seperti kepribadian individu juga perlu diperhatikandalam hal ini.

Pada dasarnya, pemikiran sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitumasyarakat dan individual. Sosialisasi menurut sudut pandang masyarakat adalah prosespenyelarasan individu-individu baru anggota masyarakat ke dalam pandangan hidup yangterorganisasi dan mengajarkan mereka tradisi-tradisi budaya masyarakatnya. Dengan kata lainsosialisasi adalah tindakan mengubah kondisi manusia dari human-animal menjadi human-being untuk menjadi mahluk sosial dan anggota masyarakat sesuai dengan kebudayaannya.Sedang arti individual, sosialisasi merupakan suatu proses mengembangkan diri. Melaluiinteraksi dengan orang lain, seseorang memperoleh identitas, mengembangkan nilai-nilai danaspirasi-aspirasi. Artinya sosialisasi diperlukan sebagai sarana untuk menumbuhkankesadaran diri.

Sosialisasi memiliki fungsi untuk mengembangkan komitmen-komitmen dan kapsitas-kapasitas yang menjadi prasyarat utama bagi penampilan peranan mereka di masa depan.Komitmen yang perlu dikembangkan ialah mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalammasyarakat untuk menampilkan suatu peranan tertentu yang khusus dan spesifik dalamstruktur masyarakat. Sementara kapasistas yang perlu dikembangkan dalam kemampuan atauketerampilan untuk menunjukkan kewajiban-kewajiban yang melekat dalam peran-peran yangdimiliki oleh individu yang bersangkutan dan kemampuan untuk hidup dengan orang lainyang memiliki harapan-harapan untuk saling menyesuaikan perilaku antara pribadi sesuaidengan peran-peran yang dimiliki.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial



Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Dalam kelindan berbagai keterciptaan itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan signifikan.

Ilmu pengetahuan tidak hanya dapat dipahami dalam arti sebuah hukum atau teori ilmiah sebagai hasil statis kegiatan utamanya. Ilmu pengetahuan harus dipandang juga sebagai sebuah proses, sebuah kegiatan, dan tentu saja sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh para ilmuwan. Mahasiswa yang akan diorientasikan  untuk menjadi sosok ilmuwan yang peka atas permasalahan sosial kemasyarakatan diharapkan mampu larut dalam proses keterciptaan ilmu pengetahuan tersebut.

Kemampuan untuk larut tersebut harus dimulai dengan mengetahui dan memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan melalui kemampuan “membaca” berbagai hasil teori dan kajian ilmu sosial, untuk kemudian mampu melihat relevansi dan aplikasinya dengan fenomena dan problema sosial kontemporer. Pada tataran selanjutnya pemahaman itu akan menggerakkan kemampuan untuk berproses dalam keterciptaan ilmu pengetahuan. Artinya pada simpul akhir mahasiswa tidak menerima begitu saja teori dan hukum ilmiah yang telah ada, melainkan mampu melahirkan teori dan kajian-kajian atas fenomena sosial sebagai karya personal mereka. Mata kuliah ISD menjadi mata kuliah pengantar demi tujuan tersebut.

I.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Manusia adalah makhluk social yang hidup bermasyarakat (zoon politicon). Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan social. Sebagai makhluk sisoal (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu. Misalnya, dalam lingkungan manusia terkecil yaitu keluarga. Dalam keluarga, seorang bayi membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya agae dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat.

Manusia sebagai makhluk sosial dan budaya Sebagai masyarakat Indonesia, setiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya tentunya dalam hal yang positif. Saling bersosialisasi antara satu sama lainnya membuat interaksi yang kuat untuk mengenal kepribadian manusia lain. Manusia yang mudah bersosialisasi adalah manusia yang dapat atau mampu menjalankan komunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Dengan berlandaskan pancasila manusia sebagai makhluk yang social dan budaya disatukan untuk saling menghormati dan menghargai antara manusia yang memiliki budaya yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah pengertian dari pembahasan tersebut.
Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup dalam masyarakat, tidak mungkin manusia di luar masyarakat. Aristoteles mengatakan: bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan.
Di India oleh Mr. Singh didapatkan dua orang anak yang berumur 8 tahun dan 1 ½ tahun. Pada waktu masih bayi anak-anak tersebut diasuh oleh srigala dalam sebuah gua. Setelah ditemukan kemudian naka yang kecil mati, tinggal yang besar. Selanjutnya, walaupun ia sudah dilatih hidup bermasyarakat sifatnya masih seperti srigala, kadang-kadang meraung-raung di tengah malam, suka makan daging mentah, dan sebagainya. Juga di Amerika dalam tahun 1938, seorang anak berumur 5 tahun kedapatan di atas loteng.karena terasing dari lingkungan dia meskipun umur 5 tahun belum juga dapat berjalan dan bercakap-cakap. Jadi jelas bahwa manusia meskipun mempunyai bakat dan kemampuan, namun bakat tersebut tidak dapat berkembang, Itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial (Hartomo, 2000: 77).

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Misalnya saja hubungan sosialisasi antar tetangga , dengan adanya interaksi sosial antar tetangga akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Jadi itulah mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.

Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat. Faktor-faktor itu adalah:
1. Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.
2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain.
3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari lingkungannya.
4. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita, kebudayaan, dan lain-lain.
Faktor-faktor lain yang dapat mengatakan manusia adalah makhluk sosial, yaitu :
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia sebagai pelaku dan sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri. Manusia dapat memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan agar tingkat kemanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia mensikapi dan mengelola lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.

Manusia sebagai makhluk budaya Budaya atau Kebudayaan perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk yang lain (hewan) ialah bahwa manusia adalah makhluk berbudaya, hal ini disebabkan karena manusia diberi anugrah yang sangat berharga oleh Tuhan, yaitu budi atau pikiran.dengan kemampuan budi atau akal itulah manusia dapat menciptakan kebudayaan yang menyebabkan kehidupannya sangat jauh berbeda dengan kehidupan hewan.

Oleh karena, itu manusia sering disebut makhluk social budaya, artinya makhluk yang harus hidup bersama dengan manusia lain dalam satu kesatuan yang disebut dengan masyarakat. Disamping itu, manusia adalah makhluk yang menciptakan kebudayaan dengan berbudaya itulah manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat dilepas dari kebudayaan, dimana ada manusia disitu ada kebudayaan.kapankah kebudayaan mulai ada dimuka bumi? bersamaan dengan mulai adanya umat manusia dimuka bumi ini.